
Media tanam adalah salah satu hal penting dalam kegiatan bercocok tanam. Media tanam akan menentukan baik atau buruknya pertumbuhan tanaman yang pada akhirnya dapat memengaruhi hasil produksi. Jenis-jenis media tanam sangat banyak dan beragam namun kita harus mampu membuat media tanam yang baik dan memenuhi persyaratan tertentu, seperti tidak mengandung bibit hama dan penyakit, bebas gulma, mampu menampung air, tetapi juga mampu membuang atau mengalirkan kelebihan air, remah dan porous, sehingga akar bisa tumbuh dan berkembang menembus media tanam dengan mudah dan derajat keasaman (pH) antara 6 sampai 6,5. Bahan-bahan untuk media tanam dapat dibuat dari bahan tunggal maupun kombinasi dari beberapa bahan, asalkan tetap berfungsi sebagai media tumbuh yang baik.
Polybag atau pot merupakan tempat menanam yang banyak diminati oleh pehobi tanaman. Polybag sangat cocok digunakan untuk menanam dalam skala kecil. Polybag adalah tempat menanam yang praktis dan murah. Selain itu, menanam tanaman menggunakan polybag akan mempermudah Anda jika ingin memindahkan tanaman ke tempat yang Anda inginkan.
Hal penting yang harus diperhatikan ketika menanam menggunakan polybag adalah media tanam. Media tanam yang baik adalah media tanam yang gembur atau porous, agar pertumbuhan akar dan perkembangan tanaman bisa maksimal. Media tanam yang baik adalah dimana media tanam memiliki fungsi untuk menopang tanaman, memberikan nutrisi dan menyediakan tempat bagi akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Lewat media tanam tumbuh-tumbuhan mendapatkan sebagian besar nutrisinya. Untuk budidaya tanaman dalam wadah pot atau polybag, media tanam dibuat sebagai pengganti tanah. Oleh karena itu, harus bisa menggantikan fungsi tanah bagi tanaman. Dimana media tanaman harus Mampu menyediakan ruang tumbuh bagi akar tanaman, sekaligus juga sanggup menopang tanaman. Artinya, media tanam harus gembur sehingga akar tanaman bisa tumbuh baik dan sempurna, akan tetapi masih cukup solid memegang akar dan menopang batang agar tidak roboh. Apabila media terlalu gembur, pertumbuhan akar akan leluasa namun tanaman akan terlalu mudah tercerabut. Sebaliknya apabila terlalu padat, akar akan kesulitan untuk tumbuh. Memiliki porositas yang baik, artinya bisa menyimpan air sekaligus juga mempunyai drainase (kemampuan mengalirkan air) dan aerasi (kemampuan mengalirkan oksigen) yang baik. Media tanam harus bisa mempertahankan kelembaban tanah namun harus bisa membuang kelebihan air. Media tanam yang porous mempunyai rongga kosong antar materialnya. Media tersebut tersebut bisa ditembus air, sehingga air tidak tergenang dalam pot atau polybag. Namun disisi lain ronga-rongga tersebut harus bisa menyerap air (higroskopis) untuk disimpan sebagai cadangan dan mempertahankan kelembaban. Menyediakan unsur hara yang cukup baik makro maupun mikro. Unsur hara sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Unsur hara ini bisa disediakan dari pupuk atau aktivitas mikroorganisme yang terdapat dalam media tanam. Tidak mengandung bibit penyakit, media tanam harus bersih dari hama dan penyakit. Hama dan penyakit yang terkandung dalam media tanam dapat menyerang tanaman dan menyebabkan kematian pada tanaman. Media tanam tidak harus steril karena banyak mikrooganisme tanah yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi tanaman, namun harus higienis dari bibit penyakit.
Untuk membuat media tanam yang baik, yang perlu anda persiapkan adalah tanah, pupuk kandang/kompos dan sekam.
Tanah yang baik untuk media tanam sebaiknya diambil dari lapisan bagian (top soil). Secara umum terdapat dua tipe tanah yaitu yang harus diperhatikan yakni tanah pasir dan tanah lempung. Tanah yang berpasir memiliki kemampuan drainase yang baik, cepat mengalirkan air namun kelemahannya tanah tersebut buruk dalam menyimpan air sebagai cadangan. Sedangkan tanah lempung lebih sulit ditembus oleh air sehingga akan membuat air tergenang dalam media tanam. Tanah yang baik untuk media tanaman tidak terlalu berpasir dan tidak terlalu lempung, melainkan harus gembur.
Kompos/Pupuk kandang merupakan bahan organik yang berfungsi sebagai penyedia unsur hara bagi tanaman. Kompos yang digunakan untuk media tanam adalah kompos padat. Selain menyediakan nutrisi bagi tanaman, pupuk kompos bekerja dengan cara memperbaiki struktur fisik, kimia dan biologi tanah. Secara fisik, kompos meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan air sebagai cadangan di saat kekeringan. Kompos juga membuat tanah menjadi gembur dan cocok sebagai media tumbuh akar tanaman. Pada tanah tipe pasir sekalipun, material kompos berguna menjadi perekat sehingga tanah menjadi lebih solid. Sedangkan pada tanah liat atau tanah lempung, kompos berfungsi menggemburkan tanah agar tidak terlalu solid.Hampir semua jenis kompos padat bisa digunakan sebagai bahan baku media tanam.
Arang sekam merupakan hasil pembakaran tak sempurna dari sekam padi. Arang sekam berguna untuk meningkatkan kapasitas porositas tanah. Penambahan arang sekam pada media tanam akan memperbaiki struktur media tanam karena mempunyai partikel-partikel yang berpengaruh pada pergerakan air, udara dan menjaga kelembaban.
Cara membuat media tanam:
Siapkan tanah yang terlihat gembur dan subur, lebih baik ambil dari bagian paling atas. Selanjutnya, ayak tanah tersebut hingga menjadi butiran-butiran halus. Usahakan tanah dalam keadaan kering sehingga tidak menggumpal. Tanah yang menggumpal akan menyebabkan bahan-bahan tidak tercampur dengan merata.
Siapkan kompos yang telah matang, Ayak kompos atau humus tersebut sehingga menjadi butiran halus.
Siapkan arang sekam.
Campurkan tanah, kompos, dan arang sekam dalam sebuah wadah. Komposisi campuran adalah 2 bagian tanah, 1 bagian kompos dan 1 bagian arang sekam (2:1:1). Aduk hingga merata.
Siapkan pot atau polybag, masukkan campuran tersebut ke dalamnya. Media tanam sudah siap digunakan.
Demikian naskah yang saya buat semoga bermanfaat untuk kita semua
Ditulis ulang oleh : Dalmadi BBP2TP Bogor
Leave a Reply