
Pemeliharaan pada tanaman vanili meliputi penyulaman, penyiangan, pengikatan dan pengaturan sulur, pemangkasan pohon pelindung dan sulur vanili, pemupukan, pemberian mulsa dan penyerbukan.
Berikut cara budidaya vanili menggunakan mulsa :
Penyulaman
Agar pertumbuhan tanaman dapat seragam dan populasi tidak berkurang, perlu dilakukan penyulaman pada awal pertumbuhan. Pada saat tanaman berumur 2-3 minggu perlu dilakukan pengecekan, jika ada benih vanili yang mati atau tumbuh tidak normal maka segera dilakukan penyulaman dengan tanaman baru yang telah dipersiapkan.
Penyiangan
Penyiangan pada tahun pertama merupakan proses yang sangat penting dalam pemeliharaan tanaman vanili. Adanya gulma yang tumbuh di sekitar tanaman vanili maka terjadi persaingan dalam pengambilan hara tanah sehingga dapat menurunkan produksi, sehingga perlu dilakukan penyiangan. Penyiangan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengganggu akar tanaman. Sebaiknya penyiangan dilakukan dengan cara mencabut bila masih memungkinkan, namun bila sudah terlalu banyak dapat dilakukan dengan menggunakan kored.
Pengikatan dan Pengaturan Sulur
Agar tanaman vanili tumbuh dengan ideal, perlu dilakukan pengaturan sulur. Sulur yang lepas dari batang panjatan vanili, perlu diikatkan kembali ke batang panjatan. Demikian pula sulur yang telah mencapai ketinggian 1,5 meter perlu diputar kembali ke bawah sehingga ketinggian tanaman vanili maksimum hanya mencapai 1.5 meter.
Pemangkasan Pohon Pelindung dan Sulur Vanili
Pemangkasan (pruning) bertujuan untuk meningkatkan intensitas cahaya yang dibutuhkan oleh vanili dalam mendorong proses pembungaan. Pemangkasan pohon panjat dapat meningkatkan kemampuan berbunga dan jumlah tandan per pohon dengan kualitas buah yang tinggi. Pemangkasan pohon pelindung diperlukan bila intensitas cahaya yang jatuh ke tanaman vanili di bawah 30 % atau terlalu teduh.
Pemangkasan sulur juga diperlukan untuk mengatur pertumbuhan vegetatif sehingga mendorong pembungaan. Pemangkasan sulur dapat dilakukan bersamaan, ketika sulur dirundukkan setelah dapat memanjat lebih dari batas ketinggian yaitu 1,5 meter. Sulur yang sudah mencapai panjang lebih dari 1 m sampai 1,5 m, dilepas akarnya dari pohon panjat. Kemudiaan dirundukkan dan pucuknya dipotong. Pemotongan pucuk dimaksudkan agar tanaman vanili bercabang (keluar tunas baru) dan sekaligus upaya mendorong pembungaan. Sulur yang sudah tua, kering, dan terserang hama dan penyakit dipotong dengan menggunakan pisau atau cutter yang dilakukan sebelum musim berbunga, yaitu pada umur tanaman 3-4 bulan.
Pemupukan
Pemupukan merupakan upaya untuk meningkatkan produktivitas lahan agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik. Untuk tanaman berumur kurang dari 2 tahun, pupuk yang diberikan adalah 20-40 g urea, 35-70 g TSP dan 40-80 g KCl per tahun. Pemberian pupuk dengan cara disebar merata di daerah perakaran vanili, kemudian ditutup dengan tanah.
Pemupukan pada tanaman vanili dewasa adalah 10 kg pupuk kandang/ pohon/tahun. Pupuk kandang berasal dari kotoran sapi yang sudah masak dalam keadaan kering angin, diberikan di sekitar batang tanaman pada awal musim hujan.
Pemberian Mulsa
Mulsa adalah material penutup tanaman budidaya yang dimaksudkan untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit. Pemulsaan dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, sehingga juga mampu meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman dan sekaligus mempertahankan keberadaan air dalam tanah. Mulsa dapat berupa sabut kelapa dan atau hasil pangkasan pohon panjat. Pemberian mulsa sabut kelapa pada lahan kering dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman vanili. Pemberian mulsa diperlukan pada saat musim kemarau.
Penyerbukan
Tanaman vanili tidak bisa menyerbuk sendiri, sehingga harus dibantu untuk dapat melakukan penyerbukan. Waktu penyerbukan berpengaruh terhadap keberhasilan bunga menjadi buah. Penyerbukan yang dapat menghasilkan persentase pembuahan tertinggi yaitu pada pukul 09.00 WIB. Penyerbukan pada pukul 18.00 WIB tidak menghasilkan buah karena bunga tidak resesif
Leave a Reply